Jangan Ikut-ikutan #dontjudgechallenge Kalau Tidak Paham Artinya!

Click this link to read the article in English

Sebulan terakhir, aku lumayan sering melihat orang-orang di sosial media melakukan yang namanya Don't Judge Challenge atau aksi upload video dengan hashtag #dontjudgechallenge. Aku berani taruhan kalian pasti pernah lihat di sosial media manapun (paling ngga lihat sekilas). Pertama aku tau tentang hashtag tersebut pas lagi asik scroll-scroll Instagram. Aku langsung mengernyitkan dahi karena lihat video muka dicoret-coret tidak lazim, meskipun setelah kameranya ditutupin langsung berubah jadi cantik. Yang langsung muncul di pikiran: "Ih apaan sih. Kurang kerjaan banget."

Pada awalnya sih aku ngga terlalu paham, tapi semakin aku lihat video-video #dontjudgechallenge.. Kok kayaknya seru gitu ya, dari yang jelek; makeup acak-acakan kayak badut terus beberapa detik kemudian langsung jadi cakep. Aku sempat tergoda juga pengen ikutan, tapi setelah tau maksud di balik semua itu, aku jadi mengurungkan niatku.

Nah kalian sendiri bagaimana? Apa sudah paham #dontjudgechallenge itu apa?

Suatu hal yang konyol kalau challenge itu diartikan sebagai masa perubahan / transisi / transformasi dari jelek ke cakep, atau dari kecil ke besar. Sebelum kita buru-buru ikutan, ada baiknya kalian mengetahui terlebih dahulu asal muasal challenge itu berasal.

image credit: www.standard.co.uk

Biasanya orang-orang yang ikutan upload video ini, mencoret-coret wajah mereka dengan beberapa ciri-ciri:

1. Alis nyambung (unibrow)

2. Muka penuh bintik-bintik (seperti jerawat)

3. Bibir dower / tebal

4. Gigi jelek, tidak sempurna

APA ITU DON'T JUDGE CHALLENGE?

Suatu hari (sekitar bulan April 2015), seorang beauty blogger dan Youtuber bernama Em Ford meng-upload foto bare face nya dia di sosial media, alias foto tanpa makeup. Kulit Em memang nampak tidak sempurna, banyak jerawat yang masih meradang dan bekas-bekasnya. Setelah dia upload foto tanpa makeup tersebut, ternyata ada 100.000 orang lebih yang meninggalkan komen di foto Em, dan komentar-komentar yang ditinggalkan terdengar sangat kasar dan menyakitkan.


"I can't even look at her"

"WTF What's wrong with her face?"

"Her face is so ugly"

"She looks horrible"

"You look disgusting"


"MENJIJIKAN"

Instagram: @mypaleskinblog

Sangat berbeda dengan setelah dia mengaplikasikan makeup, langsung berubah 180 derajat. Netizen pun mulai berkomentar betapa cantiknya Em, betapa sempurna makeupnya, betapa flawless kulitnya dengan teknik makeup yang dia miliki, dan betapa mempesona dia.

Tidak cukup sampai situ. Kemudian orang-orang mulai mengejek Em dengan mengatakan dia memakai terlalu banyak makeup, terlalu jelek sehingga butuh pakai makeup, dan banyak komentar negatif lainnya. Bagi mereka, Em masih nampak menjijikan.


Awal bulan Juli ini, Em mengunggah video di Youtube dengan judul "YOU LOOK DISGUSTING" yang hingga kini terus ditonton oleh lebih dari 13 juta orang di dunia.

Melalui video tersebut, Em ingin mengajak dan meningkatkan kesadaran seluruh wanita di dunia untuk mencintai dirinya sendiri, merasa secure dengan keadaan diri mereka dan meningkatkan kepercayaan diri mereka. Lalu, aksi #dontjudgechallenge muncul karena orang-orang ingin mendukung Em Ford dalam menghentikan aksi bullying tersebut. Selain itu, apapun yang kita lakukan; orang-orang akan selalu punya sesuatu untuk mengomentari hidup kita. Jadi apa gunanya kita memedulikan perkataan mereka?

contoh nyata betapa kepo dan annoying nya orang-orang yang suka ngomentarin hidup orang lain

Kenapa kita harus menghakimi kekurangan orang lain?

Pentingkah kita harus menghina hidup orang lain hanya karena kondisi fisik semata?

Tak lama, video-video #Dontjudgechallenge semakin beredar dimana-mana. Orang-orang yang mendukung aksi Em Ford juga ingin menghimbau para wanita untuk tetap merasa cantik bagaimana pun kondisi mereka. TETAPI, makin ke sini, justru #dontjudgechallenge disalah artikan. #donjudgechallenge malah dijadikan ajang show-off wajah before after mereka, dari yang sangat jelek menjadi sangat cantik / ganteng.

image credit: http://www.el-mogaz.com/

image credit: http://www.trbimg.com/

Kebanyakan, orang-orang yang ikut-ikutan #dontjudgechallenge tidak paham arti dibalik challenge tersebut. Mereka cuma seru-seruan aja coret-coret wajah mereka terus pamer betap cantik / gantengnya mereka setelah itu. #dontjudgechallenge bukannya menjadi ajang penerimaan diri dan campaign anti-bullying, tapi jadi ajang seru-seruan dan ngga ada artinya.

Stop ikut-ikutan #dontjudgechallenge kalau tidak paham arti di balik challenge tersebut.

KESIMPULAN

Buat yang merasa pernah melakukan bullying di social media atau dunia nyata: STOP IT. We're unique in our ways. Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, termasuk anda

Buat yang merasa pernah jadi korban bullying: You're still unique and beautiful, dear :) People always have something to comment, so ignore them. Orang-orang selalu punya apa aja untuk ngomentarin dan ikut campur hidup kita kok. Jadi mari cuek dengan perkataan orang-orang yang tidak membangun dan belajar menerima dan mencintai diri kita apa adanya. I know it's not easy, but it's worth to fight for ^_^

Buat yang ingin ikutan #dontjudgechallenge: Show to the world that you're precious, lovable and beautiful in your own way; the REAL you. It's okay to have some flaws, because we're all imperfect :)

Ngga perlu coret-coret muka dan jelek-jelekin diri sendiri, cukup tunjukkan diri sendiri saja :D Tunjukkan kepada semua kalau bagaimana pun kondisi kita, tidak ada yang berhak menghakimi kita, dan kita memiliki kepercayaan diri.

Instagram: @mypaleskinblog

"Perfection isn't real" says Em Ford.

Tidak ada yang namanya kesempurnaan di hidup ini. Yang ada adalah, kita perlu menerima dan mencintai diri kita sendiri. Lakukanlah Don't Judge Challenge kalau kalian mau menantang diri kalian untuk belajar menerima segala kekurangan, dan mencintai diri sendiri. Setiap manusia itu unik dan berharga. Kita tidak punya hak untuk menghakimi bahkan menghina kekurangan orang lain.

STOP JUDGING OTHERS! Because we haven't walked their journey.

-------

Menurut kalian sendiri bagaimana?

Apa kalian sempet tergoda pengen ikutan challenge ini juga?

Share ya :)